KALBAR.KABARDAERAH.COM, SAMBAS – Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc MH mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional pengelolaan wilayah perbatasan negara di Kalimantan Barat.
Seminar merupakan kreatifitas dari Program Magister Ilmu Hukum Universitas Tanjung Pura Pontianak, digelar Di Qubu Resort Kubu Raya, Kamis Kemarin (28/11/2019).
Gelaran Seminar Nasional tersebut dibuka secara resmi Wakil Rektor 1 Untan, dengan dibagi dalam dua panel, dimana panel pertama menghadirkan keynote speaker Gubernur Kalbar diwakilkan oleh Kepala Biro Perekonomian, Herkulana, dan narasumber Perwakilan Pangdam XII / Tanjungpura, Perwakilan Kapolda Kalbar dan Prof Hikmahanto Juwana Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Indonesia.
Sedangkan panel kedua diisi materi seminar dengan narasumber Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri RI, Prof Eddy Suratman dan Prof Sigit Riyanto dari UGM.
Issu yang menjadi paparan dalam seminar tersebut diantaranya Perdagangan dan Penguatan Ekonomi dalam Kerangka Pengelolaan Perbatasan Negara di Kalbar, Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Wilayah Perbatasan Negara Provinsi Kalimantan Barat, Pengelolaan Wilayah Perbatasan Negara di Bidang Ideologi dan Politik.
Atbah menjelaskan Kabupaten Sambas adalah daerah perbatasan yang memiliki dua akses, lautan dan daratan.
Dikatakan dia, isu perbatasan saat ini, bukan lagi sebagai daerah terpinggirkan, melainkan beranda negara.
“Pemerintah Kabupaten Sambas bersyukur kepada Allah, berterima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian pembangunan perbatasan Kab Sambas. Sudah selayaknya Kab Sambas mendapat perhatian lebih baik dengan hadirnya sarana prasarana infrastruktur yang mewah dititik batas, karena kita adalah beranda negara,” imbuh Atbah.
Menurut Atbah, isu perbatasan seyogyanya saat ini sudah memiliki gambaran program guna mengatasi kesenjangan yang terdapat dititik batas.
Dia berharap, jangan sampai rasa nasionalisme warga perbatasan berkurang. “Perbatasan diibaratkan dua sisi mata uang, memiliki sisi positif dan sisi negatif. InsyaAllah perbatasan di Kabupaten Sambas, menjadi pendobrak roda perekonomian dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sambas,” tuturnya.
Atbah meminta masyarakat sama-sama cerdas menyikapi pembangunan perbatasan. Dia mengajak bersama menangkal pengaruh negatif yang berkembang dengan adanya akses perbatasan negara.
“Tidak hanya untuk komoditi unggulan daerah yang bisa kita manfaatkan, dengan hadirnya jalur perbatasan negara, kita juga patut waspada jalur ini dimanfaatkan untuk penyelundupan narkoba dan barang ilegal lainnya,” imbaunya.
(urai rudi)
Post Views: 336
Discussion about this post