KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) dengan bermodalkan pengelolaan lingkungan yang baik dan berkelanjutan berhasil meningkatkan kapasitas produksinya setiap triwulan. Hal itu dilakukan guna untuk mempertahankan target produksi 1 juta ton pertahunnya.
Head of Corporate Communication PT WHW-AR, Suhandi Basri mengatakan kalau peningkatan produksi tersebut mulai dilakukan dari triwulan pertama tahun 2019 yakni sebanyak 252.728 ton. Kemudian pada triwulan kedua sebanyak 263.743 ton, dan triwulan ketiga jumlah produksi menjadi 264.938 ton.
“Peningkatan produksi sejalan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perseroan dengan hasil kinerja baik, efektif dan berkelanjutan,” katanya, Rabu (30/10/2019).
Suhandi menyebut kalau penerapan kepedulian terhadap lingkungan menjadi prioritas pihaknya untuk diimplementasikan secara menyeluruh dan penting untuk diterapkan. Karena menurutnya, hal itu menjadi salah satu misi perseroan sebagai bentuk kepatuhan dan pertanggungjawaban dalam memenuhi ketentuan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, antara lain Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, Undang-Undang No. 27 Tahun 2012, Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suhandi menjelaskan kalau kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perseroan dalam ruang lingkup air, udara, hingga pemantauan flora dan fauna menunjukan memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan sesuai dengan pelaksanaan penambangan yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku, serta telah berjalan cukup efektif dan sesuai dengan apa yang dipersyaratkan dalam dokumen AMDAL.
” Lokasi pemantauan lingkungan
berada di tapak proyek, fasilitas penunjangnya dan lokasi kontrol menunjukan secara umum tidak berada pada kondisi yang mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Untuk memastikan pengelolaan lingkungan dijalankan secara berkelanjutan dan efektif, Suhan mengatakan kalau perseroan melakukan kegiatan pengawasan secara internal dan melibatkan pihak independen untuk menyusun laporan Rencana Pengelolaan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang dilakukan setiap semester. Laporan tersebut berpedoman kepada Dokumen RKL dan RPL di lokasi proyek yang berada di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
“Dengan telah dilaksanakannya rencana pengelolaan dan pemantauan yang direkomendasikan di dalam dokumen RKL dan RPL menunjukan konsistensi PT WHW dalam upaya melestarikan lingkungan. Dengan demikian, perseroan memproyeksikan target produksi 1 juta ton hingga akhir tahun 2019 akan tercapai,” bebernya.
Suhandi menambahkan, kalau optimisme ini didasari oleh rata-rata produksi 90 ribu ton per bulan dan pengelolaan lingkungan yang baik dan
berkelanjutan. Sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dalam pengolahan dan pemurnian (refinery) bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA).
“Keberadaan PT WHW menjadi strategis untuk mendukung dan menjadi wujud nyata konsep hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara,” pungkasnya.
(agsh)
Post Views: 298
Discussion about this post