KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – 17 kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang sejak 1 hingga 14 Oktober 2019 berhasi diungkap Kepolisian Resort (Polres) Ketapang.
Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat mengaku jika selama Operasi oleh jajaran pihaknya yang berlangsung selama dua pekan bisa berhasil mengungkap 17 kasus Curanmor, melebihi target yang ditentukan yang hanya 15 target.
“Dari 17 kasus ini, 15 Laporan Polisi ditangani Polres Ketapang, dua Laporan Polisi dilimpahkan ke Polres Melawi karena tempat kejadian perkaranya masuk ke wilayah hukum Polres Melawi,” ungkapnya, Kamis (17/10/2019) saat melakukan konferensi pers.
Ia melanjutkan, dari 17 kasus Curanmor tersebut, terdapat 18 tersangka dengan total barang bukti sepeda motor sebanyak 18 unit.
“Modus operasi para pelaku dengan merusak kunci motor dan merusak kabel motor, aksi mereka begitu cepat tidak sampai 1 menit ada yang bisa membawa lari motor curiannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto menambahkan kalau dari 17 kasus yang terungkap mayoritas kejadian berada di kecamatan wilayah Kota Ketapang, yang mana para pelaku usai melakukan aksinya kemudian menjual motor curian ke luar kecamatan kota Ketapang.
“Dengan harga jauh dibawah pasaran, satu unit ada yang 2 hingga 3 juta,” jelasnya.
Ia mengimbau, selain mengunci stang kendaraan dan menggunakan kunci ganda terhadap kendaraan, pihaknya meminta masyarakat agar tidak mudah membeli atau menerima gadaian kendaraan bermotor yang tidak jelas dan lengkap surat-surat kendaraannya.
“Apalagi jika motor dijual dan digadai dengan harga murah, silahkan cek dulu surat menyurat kendaraannya, kalau ragu bisa koordinasi dengan petugas setempat untuk memastikan kendaraan benar atau hasil kejahatan,” pintanya.
Satu diantara pelaku tersangka curanmor, Wiwin (23) mengaku sudah tiga kali melakukan aksi pencurian sepeda motor.
Resedivis kambuhan ini harus dilumpuhkan dengan timah panas ketika hendak melarikan diri saat akan ditangkap.
“Sudah tiga kali lakukan pencurian, semuanya di wilayah Kota Ketapang,” akunya.
Ia menjelaskan, kalau dirinya melakukan aksi pencurian motor-motor yang berada di lokasi keramaian dengan menggunakan kunci T untuk membongkar stang kendaraan bermotor.
“Paling sering mencuri motor merk honda beat lantaran motor tersebut paling mudah untuk dicuri,” akunya.
“Hasilnya dijual ke wilayah hulu, karena sebelumnya sudah ada yang pesan dulu, dengan harga jual kisaran Rp 2 jutaan per unit,” tuturnya.
Sedangkan untuk hasil dari kejatannya, ia mengaku hanya untuk poya-poya bersama kawan-kawannya.
(agsh)
Post Views: 316
Discussion about this post