Loka karya yang berlangsung sehari tersebut dibuka secara resmi, di hotel Aston, Senin (15/7/2019), oleh Sekda H.M.Farhan.SE.M.Si mewakili Bupati Martin Rantan, dengan nara sumber Coordnator Aidenvironment Monalisa N Pasaribu, DirectorGEC Faizal Parish,
Sekda Farhan dalam sambutannya mengatakan kawasan Ketapang Selatan dalam inisiatif ini adalah kawasan yang terletak di bagian Selatan Kabupaten Ketapang dengan luas kurang lebih 820.320 hektar.
“Yang terdiri atas kawasan hutan lahan gambut padang rumput kawasan konservasi dan kawasan perdesaan,” kata Farhan membacakan sambutan tertulis Bupati Martin Rantan.
Dijelaskannya secara administrative lanskap ini terletak dalam empat kecamatan yakni Kecamatan Kendawangan, Manis Mata, Air Upas dan Singkup.
Selain itu, menurutnya terdapat 58 desa yang diantaranya masih berstatus tertinggal atau sangat tertinggal dan bersamaan di wilayah ini terdapat 4 perusahaan HTI dan 7 group besar perusahaan perkebunan kelapa sawit yang luasan konsesinya mencapai hingga 55 persen dari total luasan wilayah lanskap.
Menurut Sekda karateristik kawasan tersebut rawan kebakaran hutan dan lahan dengan produktivitas pertanian yang rendah serta tantangan terkait tata kelola hidrologi di kawasan perkebunan.
Sehingga menjadi sangat penting untuk merumuskan perencanaan pembangunan yang dapat mengintegrasikan misi pemerintah khususnya misi pertama, ketiga, kelima dan keenam. Yang akan menciptakan kondisi keterpaduan dan keadilan pada wilayah lanskap membuka peluang bagi pembangunan kawasan perdesaan serta mendukung pengelolaan kawasan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Discussion about this post