KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – International Animal Rescue (IAR) Indonesia meresmikan pusat pembelajaran bagi kegiatan konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang dinamai Sir Michael Uren di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (10/7/2019).
Dalam kesempatan Konferensi Pers pada acara peresmian Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, H. Farhan, SE, M. Si, mengatakan dirinya bangga atas usaha IAR yang telah melakukan usaha konservasi khususnya terhadap perlindungan orangutan.
Menurutnya dengan tidak luasnya lahan konservasi yang berkenaan dengan orangutan ini, Farhan berharap kedepannya IAR dapat membangun gedung-gedung pusat pembelajaran konsevasi di beberapa wilayah di Kabupaten Ketapang.
“Di Kabupaten Ketapang ini, kita ketahui memiliki luas 31.889 km2 yang terdiri dari 20 kecamatan, dengan panjang jalan kabupaten 3.600 km. Ketika kita sudah mulai dari wilayah Sungai Awan Kiri ini, harapan dari Pemkab Ketapang bisa terbentuk di wilayah Nanga Tayap, Kendawangan, Manis Mata, dan bahkan barangkali pada wilayah yang terdekat seperti Satong, Siduk dan sekitarnya yang mengarah kewilayah taman nasional gunung Palung,” ujarnya.
Selain itu Farhan juga mengajak IAR agar dapat melakukan langkah-langkah strategi kedepannya untuk mengatasi kebakaran hutan.
“Sebab kami menyakini terhadap wilyah-wilayah yang sudah dikuasai oleh IAR, seperti di Desa Sungai Awan Kiri ini akan aman. Akan tetapi ketika kawasan di sini, bergeser ke atasnya lagi yang tidak dikuasai dan tidak bermukimnya IAR pasti sering terjadi kebakaran, pembalakan hutan dan lain sebagainya,” ungkap Farhan.
Lebih lanjut, Farhan juga menyarankan IAR agar selalu dapat berkordinasi dengan Pemkab Ketapang, hal itu menurutnya agar bisa terjadinya sinergitas terhadap lingkungan hidup yang berkelanjutan di Kabupaten Ketapang sebagai wujud dari Visi Bupati agar tidak menjadi slogan belaka.
“Kami ingin adanya kegiatan yang nyata, untuk itu kami mengajak dari teman-teman IAR kita diskusikan hal ini bersama-sama,” ucapnya.
Selanjutnya Sekda berharap dengan adanya IAR dapat memberikan kontribusi pembangunan lingkungan di Kabupaten Ketapang. Untuk itu ia berkeinginan agar IAR dapat mengelola 1 hektar lebih dari 2 hektar luas tanah yang dimiliki Pemkab Ketapang.
“Tanah tersebut sebagian telah dikelola oleh Dinas Pendidikan untuk sanggar tari, namun yang 1 hektar lebihnya lagi yang berada di belakang kraton kerajaan Matan belum terkelola secara baik. Mungkin di sana dalam pengelolaannya IAR dapat mengarah pada kumpulan burung, sebab wilayah itu kalau kumpulan orangutan kita ketahui sudah tidak ada lagi dikarenakan sudah banyak masyarakat yang bermukim,” pungkasnya.
(agsh)
Post Views: 251
Discussion about this post