KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Sejumlah nama calon anggota legislatif dan partai politik yang akan duduk di kursi DPRD Kabupaten Ketapang dari hasil usainya penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu 2019, saat ini telah menjadi konsumsi publik.
Agenda 5 tahunan ini tentunya menjadi momen penting bagi seluruh Partai Politik. Sebab, setelah beberapa dari caleg nya duduk di kursi legislatif, mereka akan disibukan dengan tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) khususnya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Dalam agenda Pilkada sendiri sejumlah parpol telah mengutus perwakilannya untuk ikut berkompetensi. Seperti saat parpol yang memastikan mengirim kadernya untuk bertarung di Pilkada 2020 nantinya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal itu seperti diutarakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Ketapang, Sahrani, saat ditemui di kediamannya, Minggu (19/5/2019).
Menurutnya, keikut sertaan PPP mengutus kader nya bertarung dalam pilkada nantinya hanya berkeinginan mengukir sejarah. Sebab dikatakan Sahrani sebelum-sebelumnya hingga tahun 2015 Partai berlambang Ka’bah ini belum pernah mengutus kader asli di Pilkada.
Atas dasar itu, anggota DPRD empat periode inipun tidak sungkan menyebutkan namanya sendiri sebagai utusan dari parpol nya.
“Selama ini justru hanya mengusung nama di luar kader. Jadi dipastikan 2020 PPP akan mengirim perwakilan untuk bertarung,” ungkap salah satu incumbent yang berpindah Daerah Pemilihan yang kini berhasil duduk di kursi legislatif ini.
Ia menjelaskan, tujuan kepindahan dirinya berpindah di Dapil I dari Dapil III sebelumnya membawa dua misi, pertama sebagai uji elektabilitas untuk maju di Pilkada, dan kedua juga membawa misi da’wah untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.
“Jika hanya mengejar jumlah kursi di DPRD, lebih aman saya bertarung di Dapil III, dan tidak berpindah Dapil I. Namun kendati pindah Dapil terbukti saya masih diamanahkan rakyat, dan sangat memungkinkan untuk bertarung di Pilkada,” ujar Sahrani.
Politikus yang berasal dari Kecamatan Sandai ini pun mengungkapkan keinginan PPP Ketapang mengutus kadernya telah menjadi target, baik partai maupun selaku pribadinya.
“Terlebih di Pilkada 2015 saya sempat mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan salah satu Pimpinan Parpol di Ketapang,” imbuhnya.
“Kedepan (Pilkada 2020-red) tidak menutup kemungkinan akan mengulangi sejarah. Namun persoalannya tinggal menyepakati siapa sebagai calon wakil dan bupatinya, intinya tergantung hasil survey nanti,” tambahnya.
Sementara terkait kepastian nama yang diusung, Sahrani mengakui sudah mengkrucut ke dirinya. Bahkan jauh sebelum Pilkada, saat terpilih sebagai ketua PPP Ketapang dirinya sudah menyampaikan niat akan maju di Pilkada.
“Untuk koordinasi secara berjenjang, mulai tingkat Kabupaten hingga pusat tentang hajad PPP akan berkompetisi di Pilkada sudah disampaikan. Kandididatnya kemungkian besar adalah saya,” pungkasnya.
Discussion about this post