KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka Rakor Perindustrian dan Perdagangan se-Kalbar, di Hotel Orchardz Pontianak, Selasa (19/2/2019).
Dalam kesempatan itu Sutarmidji mengatakan, sektor industri adalah Industri Kecil Menengah (IKM) yang jumlahnya sangat besar. Dengan begitu menurutnya upaya meningkatkan daya saing industri dan produk IKM tetap menjadi bagian dari prioritas pembangunan industri di Kalimantan Barat.
“Keberadaan IKM ini harusnya dapat menjadi supplier bagi industri besar, perlu identifikasi kebutuhan-kebutuhan industri besar itu jangan sampai yang harusnya bisa di pasok oleh IKM-IKM kita tenyata dipenuhi dari luar daerah bahkan impor dari luar negeri,” ungkapnya.
Sutarmidji menuturkan, upaya pemerintah pusat dalam mendorong pengembangan IKM adalah dengan pendekatan sentra, bahkan pemerintah pusat telah membuka keran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perindustrian untuk revitalisasi sentra dan pembangunan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKIM).
“Peluang ini harusnya kita gunakan untuk mendorong percepatan pengembangan IKM di daerah, apalagi dengan keterbatasan APBD yang kita miliki, namun dari laporan yang saya terima masih sedikit Kabupaten/Kota yang mengajukan DAK Perindustrian ini. Pada Tahun 2017 hanya Kabupaten Sambas dan Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kapuas Hulu mendapat fasilitas kajian pembangunan sentra dari kementerian perindusterian,” jelasnya.
Sutarmidji menyebutkan, berbagai komoditi potensial untuk ekspor seperti minyak Atsiri, makanan olahan, produk perikanan, peralatan medis, peralatan kantor serta kerajinan, kesemua produk itu mampu di buat di Kalimantan Barat.
“Semua peluang itu harus kita respon dengan langkah konkrit, kita harus mampu melihat peluang kedepan. Dari data Kementerian Perdagangan dapat kita ketahui komoditi potensial tersebut dapat untuk di ekspor. Melihat peluang ini kita tidak boleh tinggal diam, jajaki secara detil peluang tersebut dan bangun komunikasi serta informasikan kepada pelaku usaha industri sehingga terbangun sinergi yang baik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sutarmidji mengatakan, untuk menghadapi tantangan dan persaingan pasar global saat ini perlu adanya kreativitas dan inovasi. Investasi merupakan salah satu kunci perkembangan ekonomi daerah, maka dari itu pada kesempatan itu dirinya mengintruksikan untuk mempercepat segala proses perizinan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada dunia usaha sebagaimana ketentuan yang berlaku.
“Saat ini negara kita telah memasuki era ekonomi digital yang sesungguhnya menghadapkan kita pada MUG dan ancaman disaat yang bersamaan. Satu sisi akan sangat mudah mempromosikan produk-produk kita, namun juga terdapat ancaman dengan mudahnya pasar di Kalbar untuk dimasuki produk luar daerah bahkan luar negeri,” imbuhnya.
Discussion about this post