KALBAR.KABARDAERAH.COM, KETAPANG – Pameran Ketapang Expo 2018 yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 8 Nopember 2018 yang mengusung tema “Melalui Ketapang Expo 2018, kita jadikan masyarakat Kabupaten Ketapang yang proaktif dan mampu berwirausaha untuk Ketapang yang maju menuju masyarakat yang sejahtera” diharapkan Bupati Ketapang, Martin Rantan SH M Sos bukan hanya sekedar kegiatan rutinitas tanpa makna. Ia berharap Ketapang Expo 2018 yang berlangsung di Kompleks Pendopo Bupati Ketapang menjadi ajang untuk menyampaikan berbagai informasi pembangunan Kabupaten Ketapang dengan beragam dimensinya.
Melalui Ketapang Expo 2018, Bupati Ketapang juga berharap agar dapat menggairahkan perekonomian daerah. Karena itu, dengan berbagai potensi unggulan Kecamatan, maupun informasi pelayanan pemerintah, maka menjadi sebuah potensi untuk menghadapi masuknya pelaku bisnis di daerah ini.
Karena itu, menurut Martin Rantan Ketapang Expo 2018 harus mendapat dukungan semua komponen masyarakat. Selain memberikan apresiasi dan menilai positip terselenggaranya Ketapang Expo 2018, ia juga menyampaikan beberapa informasi yang didapat dari panitia sehingga menjadikan Ketapang Expo 2018 cukup semarak dibanding pelaksanaan tahun sebelumnya.
Informasi itu diantaranya selama pelaksanaan Ketapang Expo akan diisi dengan hiburan, bahkan ada kegiatan malam seni budaya Melayu dan dayak. Begitu juga dilakukannya, lomba kuliner oleh PKK dan lain-lain.
Selain itu, Bupati Ketapang juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melaksanakan Tri kerukunan Umat beragama.
Pentingnya kerukunan umat bergama tetap terpelihara di Kabupaten Ketapang ini, disampaikannya berulang-ulang kali dalam berbagai kesempatan.Tri Kerukunan umat beragama yang dimaksudkan Bupati Ketapang, adalah:
Pertama, umat internal agama harus saling rukun.
Kedua, Kerukunan antar umat beragama.
Ketiga adalah kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.
Selanjutnya Bupati mengingatkan akan Tri kerukunan antar etnis. Pertama, kerukunan internal etnis yang ada. Kedua, kerukunan antar suku, dan Ketiga, kerukunan antar suku dengan pemerintah.
“Kita beri tepuk tangan terhadap kerukunan etnis di Ketapang sudah terjalin dengan baik selama ini,” ucap Martin Rantan.
Selain itu, Bupati juga menegaskan pentingnya Tri Kerukunan dalam berusaha. Prinsip ini dikonsepnya sendiri, maksudnya agar dalam menjalankan usaha terjadi keharmonisan dalam bidang berusaha.
Tri Kerukunan dalam berusaha yang dimaksud Bupati Ketapang diantaranya: Pertama, Sebagai pengusaha, apakah pengusaha perorangan, bentuk kelompok atau bentuk persekutuan harus rukun dahulu dalam internalnya. Kedua, investasi yang ada di Ketapang ini harus rukun dengan investasi yang lain.
Bupati mencontohkan, misalnya ia mengundang perusahaan dalam hal urusan CSR. Sebagian perusahaan ambil bagian, tetapi sebagian lagi malah tidak mau terlibat dilapangan.
Dan yang Ketiga kerukunan antar pengusaha dengan pemerintah.
Menurut Bupati, Pemerintah perannnya sangat besar dalam menjaga stabilitas iklim usaha. Misalnya mengurus perizinan dan lain sebagainya, sehingga usaha yang ada bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan di Ketapang.
Demikian juga dalam penyelenggaraan pemerintahan. Ia mengupasteori tujuan bernegara. Dimana, untuk Indonesia terdapat yudikatif, legislatif, dan eksekutif. Ketiga lembaga ini tentunya harus rukun dalam membangun NKRI.
Jika tidak rukun, maka yang akan dikorbankan justru adalah rakyat. “Dalam kesempatan Expo ini marilah kita menjalin kerukunan, yang pertama Tri Kerukunan Umat Beragama, Tri Kerukunan Antar Suku, Tri Kerukunan Dalam Berusaha, maupun Tri Kerukunan Dalam menjalankan Pemerintahan Baik Ditingkat Pusat maupun di Daerah,” tuntas Bupati, yang selanjutnya ia membuka pemeran Expo 2018.
Discussion about this post