KALBAR.KABARDAERAH.COM, KAYONG UTARA – Bupati Kayong Utara terpilih Citra Duani menggelar kemenangan dengan cara berjumpa dengan masyarakat pendukungnya di Desa Sungai Jambu dan Desa Nipah Kuning, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Pertemuan itu di laksanakan bupati terpilih, pada Jumat, (3/8/2018), di kediaman Johanadi salah satu masyarakat dari tim sukses kemenangan.
Dalam pertemuan itu, dari pantauan media ini terlihat antusias masyarakat ketika bertatapan muka bersama bupati terpilih.
Kata-kata sanda garau pun tak lepas di lontarkan Citra Duani ketika menyampaikan pidato sambutan dihadapan masyarakat yang hadir.
Namun siapa sangka dibalik wajahnya yang ceria kala itu tersirat menyimpan kerinduan terhadap almarhumah Ertia Magdalena yang merupakan istri tercintanya yang telah pergi mendahuluinya setelah bertahun-tahun menemaninya dalam suka maupun duka.
“Saya sekarang memang sedang di uji oleh berbagai macam cobaan ,” ungkap Citra Duani curhat dihadapan masyarakat pendukungnya.
“Saya masih ingat pada waktu itu bertepatan malam Imlek ketika mendengar almarhumah istri saya tercinta masuk rumah sakit yang mana saat itu saya sedang berkampanye di Kecamatan Seponti. Ketika itu juga saya memutuskan pulang untuk menjenguk almarhum di kota Pontianak dengan spead boat carteran dari KKU ke Rasau Jaya,” kenangnya bercerita.
Ia melanjutkan, pada saat menuju ke rumah sakit Karitas Bakti di jalan Gajah Mada kota Pontianak kondisi jalan raya sudah macet.
“Dan saya memutuskan untuk berjalan kaki dari ujung jalan Gajah Mada ke rumah sakit demi melihat kondisi sang almarhumah,” katanya.
“Karena saat itu jalan raya sama sekali tidak bisa dilewati oleh kendaraan dan setibanya saya di rumah sakit almarhumah istri saya sudah meninggal dunia kurang lebih beberapa menit saya tiba ke rumah sakit ,” jelas Citra Duani mengingat.
Ia bercerita lebih lanjut, sebenarnya ia berkeinginan membahagian anak dan istrinya. Sebab menurutnya, mereka yang mendukung dirinya untuk menjadi Bupati.
“Tetapi sayangnya almarhumah istri tidak bisa menyaksikan saya terpilih menjadi Bupati. Saya yakin almarhumah istri ikhlas dan saya juga ikhlas. Cuma sampai saat ini saya masih saja teringat, terbayang almarhumah ketika saya ingin membuka pintu pulang ke rumah, seakan almarhumah masih ada,” tuturnya dengan mata berbinar sedih.
Kendati demikian, diakhir curhatnya Citra Duani, mengungkapkan, dirinya mengakui yang paling terpenting rakyat di KKU harus bahagia untuk 5 tahun kedepan.
“Dan saya optimis untuk membangun Kabupaten Kayong Utara. Karena itu tujuan saya,” pungkasnya.
(Tom)
Discussion about this post