KALBAR.KABARDAERAH.COM, PONTIANAK – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mempawah menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) tingkat Provinsi Kalimantan Barat dengan tujuan sasarannya kepada penyuluh pertanian dari beberapa Kabupaten se Kalimantan Barat.
Disela-sela acara kegiatan SLI di salah satu hotel di Pontianak, belum lama ini Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah, Wandayan Tolis mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman penyuluh petani membaca informasi iklim sehingga dapat mendorong sektor pertanian dalam rangka peningkatan hasil produksi.
“Jika berbicara mengenai iklim tentu erat kaitanya dengan BMKG. Jika para penyuluh pertanian kurang memahami informasi iklim khawatirkan dapat berakibat gagal mengantisipasi kekeringan dan banjir,” katanya.
Karena menurutnya tidak tau kapan mulai menanam, apakah? daerah termasuk rawan banjir dan kekeringan.
“Kami berikan penyuluhan ini terkait perubahan iklim di setiap bulannya,” ucapnya.
Untuk Kalbar SLI di mulai tahun 2012 dan sekarang sudah berjalan ditahun ke enam. Tercatat dikatakan Wandayan ada sekitar 250 orang yang sudah dilatih dan harapanya dari setiap orang yang telah dilatih dapat meneruskan informasi ke petani.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalbar, Heronimus Hero saat menghadiri pembukaan SLI.
Hero menyebut kegiatan ini dinilai sangat penting. Karena hasil produksi sektor pertanian tergantung dari kondisi iklim yang ada.
“Jika petugas penyuluh sudah memahami kondisi iklim di lapangan maka produksi hasil pertanian bisa di kawal dengan baik sehingga hasilnya dapat maksimal,” katanya.
Saat ini analisis dampak kerugian terhadap perubahan iklim masih dirasakan kurang. Namun dampaknya sangat luas, sebagai contoh jika saat musim banjir atau musim kering terjadi dalam waktu yang cukup lama secara otomatis berdampak terhadap produktifitas hasil pertanian.
“Dengan adanya kegiatan SLI diharapkan dapat memberikan informasi iklim yang cepat dan tepat, sehingga penyuluh dan petani dapat bisa memahami kondisi alam,” ujar Hero
Discussion about this post