SEKADAU, KABAR DAERAH KALBAR – Tak mudah sebelumnya mengubah pola pikir masyarakat agar bisa hidup bersih dan sehat terhadap lingkungan. Terutama tentang kebiasaan dalam Buang Air Besar (BAB). Hal itu yang dirasakan oleh Kepala Desa Nanga Kiungkang, Muhamdi.
Tanpa putus asa, ia mengajak masyarakat yang dulu sering melakukan BAB di Jamban terapung di sungai. Saat ini seluruh warganya sudah memiliki water closet (WC) disetiap rumah.
Ia menuturkan, pada 2015 lalu dari 595 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki WC hanya 43 KK. Saat itu, kata dia, pihak desa membantu sebanyak 115 keluarga dengan satu closet dan dua sak semen.
Setahun kemudian, pada 2016 lalu juga pihak desa menganggarkan melalui APBDes pembuatan jamban atau WC bagi 169 kepala keluarga. Alhasil, hingga saat ini warga setempat telah memiliki jamban sendiri.
“Setiap Kamis kami bersama gotong royong, selama kurang lebih dua tahun itu untuk membangun WC,” ujar Muhamdi, Jumat (2/2/2018)
“Awalnya banyak yang komplain, kenapa urusan BAB juga diurus? Tapi itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengubah pola pikir masyarakat agar hidup bersih dan sehat dapat tercapai,” sambungnya.
Muhamdi tak menampik sulitnya mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat. Bahkan, ia mengibaratkan hal itu seperti memindahkan gunung. Kunci memulainya dengan memberikan contoh kepada masyarakat serta dengan kerja keras hingga seperti saat ini.
Desa Nanga Kiungkang terdiri dari empat dusun yaitu Nanga Kiungkang, Riam Panjang, Kumpang dan Nanga Ketiur. Sebagian besar wilayah tersebut berada tak jauh dari pesiri sungai.
“Dulunya dipinggir sungai itu ada 47 jamban terapung. Sekarang tidak ada lagi. Dulunya masyarakat BAB di sungai sekarang tidak lagi,” bebernya.
Saat ini, kata Muhamdi, ada tiga warga baru. Pihaknya, kata dia, akan bergotong royong untuk membangun WC warga tersebut.
“Dipastikan minggu depan sudah punya WC semua warga kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Nanga Taman, Paulus Ugang mendukung apa yang dilakukan Desa Nanga Kiungkang. Saat ini, kata dia, yang sudah mendeklarasikan sanitasi total berbasis masyarakat baru Pantok dan Meragun yang merupakan binaan WVI.
“Kami datang kerumah-rumah warga. Kami cek benar tidak, warga membuat septic tank bersama Muspika Kecamatan Nanga Taman,” bebernya.
Bahkan, kata dia, pihaknya mendorong agar setiap desa dapat menganggarkan untuk membantu warga membangun WC. Selain itu, kata dia, warga juga diharapkan saluran pembuangan septic tank.
“Bulan depan rencananya akan dilakukan deklarasi ODF di Nanga Kiungkang. Semoga langkah yang dilakukan itu bisa dicontoh atau diikuti oleh desa-desa lainnya,” pungkasnya.
Discussion about this post