KETAPANG, KALBAR.KABAR DAERAH.COM - Akses lalulintas darat tiga kecamatan yang menghubungkan kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau hingga kecamatan Air Upas Kabupaten Ketapang mengalami kerusakan yang sangat parah. Perjalan yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua sampai tiga jam ini, sekarang bisa memakan waktu sampai dua hari perjalanan.
Kerusakan lebih diperparah dengan kian intensnya curah hujan yang hampir merata di kawasan Kabupaten Ketapang.
Kondisi jalan kian sulit dilalui mengingat lubang di tengah jalan itu kini menjadi kubangan lumpur setelah terus menerus diguyur hujan.
Pantauan langsung Kabar Daerah Kalbar, di lokasi. Kondisi ruas jalan yang menghubungkan tiga kecamatan sebagaimana tersebut di atas sungguh sangat memprihatinkan. Akibat akses jalan yang mengalami rusak parah berimplikasi pada semua sektor perekonomian dan aktivitas warga masyarakat lainnya.
Iwan (38) salah satu pengguna jalan yang biasa melintas di ruas jalan tersebut, kepada media ini, mengatakan, rusaknya ruas jalan telah membuat kesulitan yang sangat serius bagi aktivitas warga sekitar.
Berbeda dengan Gudui (45), salah seorang warga Tumbang Titi mengaku tidak heran dengan pemandangan lumpur tanah kuning yang setinggi pinggang tersebut, karena menurutnya hal itu sudah menjadi pemandangan rutin daribtahun ke tahun, dari Gubernur satu ganti gubernur lainnya, dari Bupati satu berganti bupati selanjutnya.
“Keluhan dari warga sudah sejak lama, dan saat ini memang kondisinya sudah sulit dilalui,” katanya.
Selama ini dia mengakui, warga membawa hasil bumi, sayur, dari tiga kecamatan tersebut menuju ibu kota Kabupaten ketapang benar-benar terhambat. Demikian pun arus aktivitas yang naik dari kota kabupaten menuju beberapa kecamatan tersebut, padahal suplaibsembako, material dan sebagainya dari pusat kota kabupaten sangat dibutuhkan warga pedalaman.
“Namun sekarang terganggu, kami berharap pemerintah mendengar keluhan dan penderitaan kami, jangan sudah dekat pemilu atau pilkada saja, baru kenal dengan masyarakat bahkan malam buta pun datang ke masyarakat tidak perduli hujan atau pun jalan jelek atau hancur, janji setinggi langit perkataan semanis madu, namun semuanya itu hanya harapan palsu belaka yang kalau bahasa anak muda sekarang PHP,” ujar Iwan dengan nada kesal.
(Zl)
Discussion about this post