KETAPANG – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) bekerjasama dengan Dewan Adat Dayak Kecamatan Kendawangan turut melestarikan adat budaya Dayak dengan menyelenggarakan upacara adat Dayak “Bapalas Benua Bekasik” di Jarau Kota Mara (Gerbang Adat) Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Kamis, (28/9/2017).
Upacara Bapalas adalah upacara yang dilaksanakan oleh suku Dayak pada saat usai masa panen. Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta kepada para petani desa dan juga sebagai media tolak bala terhadap roh-roh jahat.
Bapalas Benua Bekasik diselenggarakan oleh WHW AR di Desa Mekar Utama, yang merupakan upacara Bapalas pertama yang diadakan di Kendawangan. Upacara ini diselenggarakan dalam rangka melestarikan budaya Dayak yang bertujuan untuk mengucap syukur atas konstruksi pabrik yang telah selesai dan operasional yang lancar dan juga untuk memohon keselamatan bagi seluruh karyawan dan manajemen WHW AR serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan Sang Pencipta.
Upacara ini dihadiri oleh para Demong Adat Kendawangan, Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan), Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), Dewan Adat Dayak Kendawangan, Ketua Harian DAD Ketapang, Bupati Ketapang yang diwakili oleh Asisten 3, serta Manajemen WHW AR yang diwakili oleh Stevi Thomas selaku Deputy General Manager Jakarta dan Li Yuyong selaku General Manager Site.
Stevi Thomas mengungkapkan, Upacara Bapalas Benua Bekasik ini merupakan wujud nyata terciptanya hubungan yang harmonis antara PT Well Harvest Winning dengan masyarakat sekitar khususnya suku Dayak. WHW AR berharap upacara ini dapat senantiasa melestarikan budaya Dayak yang merupakan salah satu kebanggaan dari keanekaragaman bangsa Indonesia.
Di saat yang sama, Li Yuyong selaku General Manager Site WHW AR juga mengutarakan, Well Harvest Winning memulai operasional dan berjalan dengan baik selama satu tahun pertama adalah berkat dukungan masyarakat sekitar area lokasi pabrik. Di tempat inilah tercipta semangat kebersamaan. Hal ini terus kami bina dan tumbuh kembangkan dengan turut melestarikan budaya Dayak salah satunya melalui upacara Bapalas Benua Bekasik.
Upacara Bapalas Benua Bekasik dimulai dengan prosesi pemasangan atribut kepada para peserta upacara yang dilanjutkan dengan pemasangan Ancak dan Menara Tajau di area Gerbang Adat serta ritual Bapalas yang dipimpin oleh Demong Adat. Upacara ini juga dimeriahkan oleh rekan-rekan dari Sanggar Tari Ketapang yang menampilkan tarian khas Dayak. (AgsH)
Discussion about this post